Komponen-Komponen Rencana Aggaran Biaya Gedung (RAB GEDUNG). Aturan dasar pada pembuatan RAB Gedung harus mengacu kepada :
A. Gambar dasar (SOFT DRAWING)
B. Perhitungan Volume berdasarkan analisa gambar
C. Harga satuan material, upah dan alat yang berlaku pada area kerja
D. Analisa Harga Satuan Pekerjaan
E. Metode Pekerjaan
F. Jadwal Pekerjaan (TIME SCHEDULE)
- Bar Chart
- Jadwal Bahan
- Jadwal Tenaga
- Jadwal Alat
G. Network Planing
H. Rencana Penangganan K3 {Rencana Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)}
Hal tersebut diatas adalah standart yang digunakan dalam setiap kali pembuatan RAB, mari kita pelajari satu persatu.
Untuk perhitungan Rencana Anggaran Biaya penggunaan software dibagi atas dua
C. Harga satuan material, upah dan alat yang berlaku pada area kerja
D. Analisa Harga Satuan Pekerjaan
E. Metode Pekerjaan
F. Jadwal Pekerjaan (TIME SCHEDULE)
- Bar Chart
- Jadwal Bahan
- Jadwal Tenaga
- Jadwal Alat
G. Network Planing
H. Rencana Penangganan K3 {Rencana Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)}
Hal tersebut diatas adalah standart yang digunakan dalam setiap kali pembuatan RAB, mari kita pelajari satu persatu.
Untuk perhitungan Rencana Anggaran Biaya penggunaan software dibagi atas dua
1. Software Analisa Gambar
2. Software Analisa Data
Untuk analisa gambar biasanya menggunakan Autocad, Sementara untuk analisa data menggunakan Primavera, MS Excel, MS Project, serta beberapa software lainya.
Kami sangat menyarankan kepada para pemula (newbie) dalam membuat analisa data agar menggunakan sofware Excel, karena penggunaan software MS Excel akan melatih anda untuk lebih memahami dan menguasai tatacara perhitungan secara manual sehingga rentenan pembuatan rab dapat dipahami secara utuh.
A. GAMBAR DASAR (SOFT DRAWING)
Pelajari dengan cermat desain gambar dasar yang dilaksakan mulai dari pondasi sampai atap. Pelajari Pengaturan Gambar (Section Drawing) dari setiap denah gambar, Detail Gambar (Detail Drawing) gambar-gambar tertentu yang menunjukan keterangan secara detail, Potongan Gambar (Cutting Plant) gambar yang menunjukan detail ukuran, jenis material yang digunakan.
B. PERHITUNGAN VOLUME
Setelah detail gambar di pelajari, maka kita dapat membuat rekapitulasi Volume dari rencana pekerjaan berdasarkan gambar. Dalam membuat hitungan volume, kita harus membuat pembagian berdasarkan divisi pekerjaan. Divisi dalam pekerjaan gedung:
- Pekerjaan Persiapan
- Pekerjaan Struktur
- Pekerjaan Arsitektur
- Pekerjaan Plumbing
- Pekerjaan Elektrikal
- Pekerjaan Mekanikal
- Pekerjaan Saluran
- Pekerjaan Pagar
- Pekerjaan Fasilitas Umum
- Pekerjaan Pengadaan
- Pekerjaan Lanndscape
- Pekerjaan Perapihan
Dari setiap item-item diatas anda dapat pelajari agar lebih paham, karena telah dilengkapi dengan pengertian dan dasar-dasar perhitungan. Semua hasil perhitungan dimuat didalam excel dan dibedakan berdasarkan item pekerjaan di setiap sheetnya.
Harga satuan Material, Jasa dan Alat yang telah disurvey dapat di input terhadap masing masing unsur pekerjaan.
Di Indoensia AHSP SNI lebih dari satu, dimana ditujukan penggunaannya berdasarkan situasi lapangan dan tingkat kerumitan pekerjaan.
AHSP SNI, silahkan anda download:
Setelah Anda mendowload dan mempelajari Nilai Standart berdasarkan aturan SNI, Anda mengiput data-data tersebut kehalaman format excel agar proses penghitungannya cepat.
Metode Pekerjaan yang Anda buat merupakan acuan yang akan dipakai dalam pelaksanaan di Lapangan. Sehingga sangat perlu bagi Anda mengerti dan paham mengenai prosedur pekerjaan yang akan Anda gunakan agar dapat meminimalis dampak negatif dan progress pekerjaan dapat tercapai.
Cek Metode Pelaksanaan Pekerjaan Gedung yang telah kami rankum disini.
Tujuan pokok RK3K adalah
C. HARGA DASAR, MATERIAL, JASA dan ALAT
Penentuan harga dasar harus berdasarkan data real yang didapatkan dengan metode survey, sebagai reverensi bagi Anda, Anda dapat melihat Harga Bahan Bangunan, Harga-harga yang perlu anda cari adalah HARGA BAHAN, HARGA UPAH, dan HARGA ALAT.D. ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) adalah rumusan penentuan harga atas setiap item pekerjaan, dimana didasarkan kepada nilai unsur-unsur pekerjaan : material, jasa dan alat yang digunakan. Nilai unsur adalah nilai indeks ataupun koefisein. AHSP mengatur besaran nilai indeks/koefisin dari masing-masing item pekerjaan, dimana dikalikan dengan harga dasar dari material, jasa dan alat.Harga satuan Material, Jasa dan Alat yang telah disurvey dapat di input terhadap masing masing unsur pekerjaan.
Di Indoensia AHSP SNI lebih dari satu, dimana ditujukan penggunaannya berdasarkan situasi lapangan dan tingkat kerumitan pekerjaan.
AHSP SNI, silahkan anda download:
- SNI-3434-2008-Pekerjaan Kayu
- SNI-2835-2008-Pekerjaan Tanah
- SNI-2836-2008-Pondasi Batu Belah
- SNI-2837-2008-Pekerjaan Plesteran
- SNI-2839-2008-Pekerjaan Langit-Langit.
- SNI-6897-2008-Pekerjaan Dinding
- SNI-7393-2008-Pekerjaan Besi dan Aluminium
- SNI-7395-2008-Pekerjaan Penutup Lantai dan Dinding
- SNI-7394-2008-Pekerjaan Beton
- SNI-2411-2008-Cara Uji Kelulusan Air Bertekanan
- SNI-7395-2008-Penutup Lantai dan Dinding
- SNI-2407-2002-Pekerjaan Pengecatan
Setelah Anda mendowload dan mempelajari Nilai Standart berdasarkan aturan SNI, Anda mengiput data-data tersebut kehalaman format excel agar proses penghitungannya cepat.
E. METODE PEKERJAAN
Metode pekerjaan adalah pemaparan secara detail tentang tata cara / prosedur pekerjaan yang akan dilaksanakan per item pekerjaannya. Di metode pekerjaan harus dapat menjelas tahapan pekerjan, spesifikasi dan jenis-jenis, material jasa dan alat yang akan digunakan, flow chart tahapan pekerjaan, metode penanganan K3, membuat urutan pekerjaan, serta durasi waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian per item pekerjaan.Metode Pekerjaan yang Anda buat merupakan acuan yang akan dipakai dalam pelaksanaan di Lapangan. Sehingga sangat perlu bagi Anda mengerti dan paham mengenai prosedur pekerjaan yang akan Anda gunakan agar dapat meminimalis dampak negatif dan progress pekerjaan dapat tercapai.
Cek Metode Pelaksanaan Pekerjaan Gedung yang telah kami rankum disini.
F. JADWAL PEKERJAAN
Jadwal pekerjaan ataupun yang sering disebut (KURVA S) adalah indikator keberhasilan pekerjaan. Pembuatan jadwal pekerjaan berpatokan terhadap metode pekerjaan. Tujuan dibuat Penjadwalan Pekerjaan ini adalah untuk :- Mengetahui jadwal mulai pelaksanaan dan akhir pekerjaan.
- Mengetahui tahapan pekerjaan mana yang akan dilaksanakan terlebih dahulu.
- Mengetahui persentasi proyek dari progres pekerjaan.
- Memanjemen keuangan proyek.
- Mengetahui item-item pekerjaan yang masuk dalam daftar kritis.
- Memanajemen pengadaan material, pekerja dan alat yang dipergunakan sesuai dengan jadwalnya.
- Sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan.
G. NETWORK PLANING
Network Planing adalah sebuah jadwal kegiatan pekerjaan berbentuk diagram network sehingga dapat diketahui pada area mana pekerjaan yang termasuk jalur / lintasan kritis dan jalur normal. Jalur kritis adalah item pekerjaan yang harus diutamakan pekerjaannya karena dapat berdampak terhadap pekerjaan berikutnya. Dalam pekerjaan konstruksi network planing harus disiapkan dengan matang agar tidak terjadi dampak domino (Suatu pekerjaan berdampak terhadap pekerjaan lainya). Komponen yang dibutuhkan untuk membuat network planing adalah- Durasi waktu masing-masing pekerjaan dari Analisa Pekerjaan.
- Total waktu pelaksanaan berdasarkan perencanaan / aturan patokan waktu pengerjaan.
- Urutan pekerjaan bersarakan data metode pekerjaan.
- Time schedule.
- Ketersediaan alat dan tenaga.
- Pengelompokkan item-item pekerjaan yang dapat dilaksanakan secara bersamaan tanpa menggangu pekerjaan utama.
H. RK3K
Rencana Keselamatan, Kesehatan Kerja Kontrak, adalah aturan dasar opersasional pekerjaan (SOP) yang memenuhi sistem manajemam keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3), mematuhi perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan K3, serta mengintegrasikannya kedalam semua aspek kegiatan operasi perusahaan.. Sehingga dapat meminimalis terjadinya kecelakan kerja.Tujuan pokok RK3K adalah
- Sebagai informasi kepada seluruh personil baik internal dan eksternal perusahaan mengenai tanggung jawabnya dalam pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di lingkungan perusahaan.
- Meminimalkan jumlah terjadinya kesalahan kerja, terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
- Melakukan identifikasi bahaya sesuai dengan sifat dan skala resiko-resiko K3.
- Meningkatkan kompetensi pekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
- Mengkomunikasikan dan menanamkan kesadaran kebijakan ini kepada seluruh personil secara berkala.
0 comments:
Post a Comment