Semua gedung harus melalui tahapan perencanaan bangunan yang baik, dengan landasan memenuhi persyaratan bangunan yang bagus. Kecuali persyaratan kekuatan, semua persyaratan lain dari bangunan agar baik, dilaksanakan pada tahap perencanaan. Persyaratan kekuatan dilakukan selama desain struktur komponen bangunan. Namun dalam perencanaanya tidak berbenturan dengan aturan undang-undang konstruksi dan tata ruang yang berlaku.
CivilTekno Tahapan Perencanaan Bangunan |
Kali ini kita akan membahas bagaimanakah tata cara perencanaan bangunan. Perencanaan dari Bangunan adalah suatu seni yang dikombinasikan dengan ilmu sains. Prinsip perencanaan bangunan dapat dikelompokkan menjadi:
1. Orientasi
2. Efisiensi energi
3. Utilitas
4. Persyaratan bangunan lainnya.
Orientasi berarti menetapkan rencana bangunan terhadap arah mata angin (utara-selatan dan timur-barat) untuk memberi kesempatan kepada pengguna menikmati sinar matahari dan angin sepoi-sepoi bila diperlukan dan untuk menghindari hal-hal gangguan alam yang sering terjadi. Ini juga dikenal sebagai perencanaan aspek bangunan. Aspek berarti penataan pintu, jendela di dinding luar untuk memanfaatkan alam dengan baik. Istilah ini tidak ada hubungannya dengan Aspek arsitektur dari pandangan bangunan. Dapur harus memiliki aspek timur untuk menikmati sinar matahari pagi, artinya dapur harus diletakkan di sisi timur bangunan untuk memanfaatkan sinar matahari pagi.
Berikut ini adalah aspek yang dibutuhkan untuk berbagai bagian bangunan di belahan bumi utara:
1. Aspek dapur - timur.
2. Ruang makan - aspek selatan menikmati matahari musim dingin.
3. Aspek menggambar dan ruang tengah-selatan atau selatan timur menikmati matahari musim dingin.
4. Kamar tidur-aspek barat atau selatan-barat menikmati breez di musim panas.
5. Ruang baca, ruang kelas, tangga, aspek utara untuk menikmati cahaya yang menyebar.
Di Asia memiliki perencanaan gedung yang cukup unik dan memiliki arti yang baik bagi pemilik gedung tersebut, contohnya di India dalam orientasi bangunan harus mengacu kepada hal - hal berikut:
1. Tempatkan dinding panjang ke arah utara - selatan dan dinding pendek di arah timur - barat sehingga mengurangi area yang terkena sinar matahari langsung.
2. Menyediakan beranda dan balkon di timur dan barat.
3. Berikan chejjas pada pintu dan jendela di sisi selatan untuk melindungi mereka dari sinar matahari.
Efisiensi energi dari sebuah bangunan harus direncanakan sedemikian rupa agar memberikan penerangan, ventilasi dan insulasi panas maksimal, sehingga kebutuhan energi listrik turun. Berikut ini keterangan terkait penggunaan energi alami yang dapat digunakan secara menerus tanpa membutuhkan pemebebanan energi mekanik.
Cahaya:
Cahaya alami memberikan atmosfer hygenik. Cahaya seharusnya tidak terpantul akan tapi harus terdistribusi secara merata didalam ruangan. Menyediakan jendela dan ventilator dengan ukuran yang sesuai pada posisi yang sesuai memberikan banyak kontribusi untuk penerangan alami.
Ventilasi:
Ventilasi adalah sirkulasi udara di dalam gedung. Ventilasi alami dapat dicapai dengan memilih dan menempatkannya di area pintu, jendela dan ventilasi di tempat yang sesuai. Untuk ventilasi silang harus direncanakan sesuai dengan arah umum angin. Penyediaan ventilasi di atap membantu mengontrol udara panas didalam ruangan. Jika tidak memungkinkan untuk mencapai ventilasi alami pada setiap bagian bangunan, berikan kipas biasa atau kipas angin.
Isolasi Panas:
Dinding eksterior yang tebal pada bangunan akan membentuk isolasi terhadap panas. Ventilasi yang tepat juga membantu dalam mencapai insulasi panas. Kanopi (Sun shade) dapat ditambahkan pada area pintu, jendela dan ventilasi dimana akan membantu dalam mencapai insulasi panas. Di pabrik dan ruang pertemuan atap gedung sebaiknya dibuat lebih tinggi dimana akan mengurangi suhu di dalam gedung. Posisi tangku (furnaces) di pabrik harus ditempatkan jauh dari bagian lainnya dari pabrik. Bukaan harus disediakan pada tingkat yang lebih tinggi di dinding untuk menghilangkan udara panas.
Utilitas harus direncanakan sesuai dengan hal ini:
1. Tata Ruangan
2. Persyaratan Furniture
3. Pengelompokan
4. Sirkulasi
Tata Ruangan: Tata ruangan mengacu kepada proporsi panjang, lebar dan tinggi ruangan yang sesuai di gedung untuk mendapatkan manfaat maksimal dari dimensi minimum. Rasio panjang terhadap lebar harus 1,2 sampai 1,5. Jika hampir menyerupai area persegi banyak terbuang untuk pergerakan, sementara itu lebih dari 1,5, akan memberi efek 'terowongan'. Pintu untuk ruangan harus ditempatkan dengan benar sehingga utilitas dan privasi dapat tecapai dengan maksimal.
Lemari dan loteng harus disediakan untuk meningkatkan tata ruangan. Pemilihan warna yang tepat pada dinding dan lantai juga memberi efek lapang. Warna terang memberi efek lebih banyak ruang.
Persyaratan Furniture:
Dalam merencanakan perumahan, kantor, laboratorium, gedung rumah sakit, posisi dari pada furnitur yang dibutuhkan harus digambar untuk kemudian dibandingkan dengan dimensinya ruangan, posisi pintu, jendela, bangsal. harus terencana sempurna. Ketika merencanakan kamar asrama untuk dua siswa, mungkin perlu pintu terpusat sementara jika untuk tiga siswa, seharusnya mendekati ujung dinding depan. Posisi ranjang bayi, meja belajar dan lemari harus digambar pada sketsa ruangan yang direncanakan.
Dalam mendesain ruang tamu, posisi sofa, kursi, tv. show case dll harus digambar dan ukuran ruangan dan posisi pintu harus tetap. Ketersediaan daerah sirkulasi harus diperiksa. Dengan demikian kebutuhan furnitur mempengaruhi perencanaan bangunan secara utuh.
Pengelompokan:
Pengelompokan berarti penempatan berbagai ruangan di dalam gedung untuk kenyamanan pengguna berdasarkan kegunaannya. Ruang makan harus dekat dengan dapur, sementara ruang sanitasi seperti toilet dan wc harus jauh dari dapur, tapi dapat terjangkau dari kamar tidur. Contoh kasus perkantoran, bidang administrasi harus terletak terpusat pada gedung. Di pabrik - pabrik berbagai bagian berada sedemikian rupa sehingga produk bergerak dalam satu arah untuk akhirnya dirakit dengan mengeluarkan sedikit gerakan (energi). Sementara untuk bangunan tempat tinggal adalah pengelompokan ditujukan untuk mencapai kenyamanan, privasi dan efisiensi penghuni. Sementara dalam kasus bangunan lainnya, pengelompokan ditujukan untuk mencapai layanan secara ekonomis, sehingga sangat berhubungan dengan efesiensi penggunaan energi alami maupun energi mekanik.
Sirkulasi:
Sirkulasi artinya adalah ketersediaan ruang untuk pergerakan dari kamar ke kamar atau lantai ke lantai. Untuk Jalan lintasan, lobi, aula yang disediakan melayani sistem sirkulasi horizontal sementara tangga dan lift melayani sistem sirkulasi vertikal. Di dalam ruangan juga sebagiannya berfungsi untuk sirkulasi sementara beberapa bagian lainnya berfungsi untuk keperluan utilitas. Poin berikut harus dipertimbangkan dalam perencanaan sirkulasi:
Persyaratan perencanaan bangunan harus melibatkan perencana yang matang, persyaratan perencanaan bangunan lainya yang sangat berdampak pada kenyamanan, efesinsi dan daya guna dari gedung juga harus memenuhi persyaratan berikut juga:
Kenyamanan Sanitasi:
Kenyamanan sanitasi meliputi penyediaan kamar mandi, wc, urinals dll. Penyediaannya bukan hanya kebutuhan tapi juga persyaratan wajib. Fasilitas ini harus ditempatkan pada area yang dapat diakses oleh semua pengguna. Kemiringan lantai sanitasi yang sesuai harus diperhitungakan agar dapat mengalirkan air dengan mudah.
Prospek:
Nialai prospek sebuah gedung adalah kemampuan perencanaan dari penempatan pintu, jendela dan perabotan sehingga dapat menyembunyikan fitur bangunan yang tidak layak dipandang mata, sehingga menimbulkan tampak prospek dan menyenangkan terhadap bangunan tersebut.
Elegan:
Elegan (Aggun) berarti efek umum yang dihasilkan untuk tampilan dari luar. Nilai elegan tergantung pada posisi pintu, jendela, ventilator, chejjas, balkon, dll. Dimana elevasi harus menarik, lebar, tinggi dan proyeksi di gedung berkontribusi banyak terhadap nilai keanggunan bangunan. Taj Mahal adalah contoh yang terkenal dengan keanggunannya.
Fleksibilitas:
Aspek perencanaan flesksibilitas bangunan adalah ruangan yang dirancang untuk tujuan tertentu harus mungkin digunakan untuk tujuan lain, jika perlu.
Contoh:
Privasi:
Privasi satu ruangan dari ruangan lain dalam sebuah bangunan serta beberapa bagian dari bangunan tetangga dan dari jalanan harus direncanakan. Hal ini dipastikan dengan pengelompokan kamar yang tepat, penempatan pintu, jendela dan ventilator juga mempengaruhi privasi. Merencanakan pintu masuk pada posisi yang tepat juga memberikan kontribusi dalam memberikan privasi.
Daya Tahan Terhadap Api:
Sangat penting untuk diketahui bahwa beton dan batu (batu atau bata) memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap api sementara baja dan kayu memiliki ketahanan yang lebih rendah. Karena itu kurangi penggunaan baja dan kayu di dapur dan kamar mandi yang menggunakan pemanas listrik. Dapur harus diletakkan sedemikian rupa sehingga, jika api meyambar maka dapat diarahkan menjauh dari ruangan lainya oleh angin dan bukan ke arah ruangan lainya didalam bangunan. Pada gedung tinggi bertingkat, tangga harus mudah dijangkau dan selalu tersedia lebih dari satu unit.
Daya Tahan Guncangan (Gempa):
Didaerah tertentu yang rawan bencana gempa, terlebih pada daerah tektonik lempeng, sering sekali terjadi goncangan dari aktifitas lempeng. Hal ini dapat memberikan efek negatif terhadap bangunan. Dimana bila struktur bangunan terkena serangan oleh gempa dapat menimbulkan kerusakan yang sangat fatal.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk dapat meningkatakan daya tahan gedung terhadapa guncangan:
1. Denah yang sederhana dan simetris
Dari hasil beberapa peneliti menyimpulkan kerusakan akibat gempa menunjukkan pentingnya denah bangunan yang sederhana dan elemen-elemen struktur penahan gaya horisontal yang simetris. Struktur seperti ini dapat menahan gaya gempa lebih baik karena kurangnya efek torsi dan kekekuatannya yang lebih merata.
2. Bahan bangunan harus seringan mungkin
Sebaiknya menggunakan bahan bangunan yang ringan. Hal ini dikarenakan besarnya beban inersia gempa adalah sebanding dengan berat bahan bangunan. Sebagai contoh penutup atap genteng diatas kuda-kuda kayu menghasilkan beban gempa horisontal sebesar 3 x beban gempa yang dihasilkan oleh penutup atap seng diatas kuda-kuda kayu. Sama halnya dengan pasangan dinding bata menghasilkan beban gempa sebesar 15 x beban gempa yang dihasilkan oleh dinding kayu, sehingga sangat disarankan untuk menggunakan bata ringan atau kayu.
3. Membuat sistim struktur konstruksi untuk penahan beban yang memadai
Agar bangunan dapat menahan gempa, gaya inersia gempa harus dapat disalurkan dari tiap-tiap elemen struktur kepada struktur utama gaya honisontal yang kemudian memindahkan gaya-gaya ini ke struktur pondasi lalu ke tanah.
Penting diketahui bahwa struktur utama penahan gaya horizontal itu bersifat kenyal. Karena, jika kekuatan elastis yang dilampaui, keruntuhan getas yang tiba-tiba tidak akan terjadi, tetapi pada beberapa tempat tertentu terjadi kejenuhan struktur terlebih dulu.
Isolasi Suara:
Polusi suara dapat dikurangi dengan perencanaan bangunan yang sesuai. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi polusi suara adalah:
Perlindungan Dari Rayap:
Bangunan harus dilindungi dari serangan rayap, dapat dilakukan dengan cara:
• Memberi obat berbahan kimia pada bagian kayu dan batu saat konstruksi berlangsung.
• Menggunakan kayu dengan baik dan dirawat dengan baik di dalam gedung.
Keamanan Terhadap Pencurian:
Dengan menyediakan dinding yang lebih tebal, dengan menggunakan pintu dan jendela yang lebih kuat di dinding luar, keamanan terhadap pencurian meningkat. Menyediakan panggangan ke jendela dan jendela tambahan ke pintu adalah beberapa metode untuk meningkatkan keamanan. Alarm dipasang di dinding, atap juga meningkatkan keamanan bangunan.
Ekonomis:
Kenyamanan, keamanan dan daya tahan adalah prinsip dasar dalam perencanaan sebuah bangunan. Namun pemilihan bahan dan spesifikasi dari setiapa komponen harus maksimal atau dengan kata lain memilih nilai yang baik, sehingga biaya perawatan dapat diminimalkan.
Penyediaan Ekspansi Masa Depan:
Setiap bangunan harus direncanakan memiliki ketentuan yang sesuai untuk dapat di lakukan ekspansi di masa depan. Beberapa langkah yang diperlukan untuk itu adalah:
Point-point diatas dapat dijadikan sebagai patokan untuk Anda dalam melakukan perencanaan bangunan. Sehingga dapat melakukan kontrol terhadap rencana bangunan, spesifikasi bahan dan alat, kenyamana, kemanan, elegan, daya tahan serta bernilai ekonimis dimasa sekarang dan dimasa mendatang.
Pencahaan Bangunan Yang Sempurna |
Cahaya alami memberikan atmosfer hygenik. Cahaya seharusnya tidak terpantul akan tapi harus terdistribusi secara merata didalam ruangan. Menyediakan jendela dan ventilator dengan ukuran yang sesuai pada posisi yang sesuai memberikan banyak kontribusi untuk penerangan alami.
1. Untuk area jendela bangunan tempat tinggal sampai lantai tidak boleh kurang dari 1/10.
2. Untuk bangunan sekolah tidak boleh kurang dari 1/5 lantai.
3. Untuk pabrik bangunan rangka cahaya utara harus disediakan untuk mendapatkan cahaya yang menyebar maksimum.
Ventilasi:
Ventilasi adalah sirkulasi udara di dalam gedung. Ventilasi alami dapat dicapai dengan memilih dan menempatkannya di area pintu, jendela dan ventilasi di tempat yang sesuai. Untuk ventilasi silang harus direncanakan sesuai dengan arah umum angin. Penyediaan ventilasi di atap membantu mengontrol udara panas didalam ruangan. Jika tidak memungkinkan untuk mencapai ventilasi alami pada setiap bagian bangunan, berikan kipas biasa atau kipas angin.
Isolasi Panas:
Dinding eksterior yang tebal pada bangunan akan membentuk isolasi terhadap panas. Ventilasi yang tepat juga membantu dalam mencapai insulasi panas. Kanopi (Sun shade) dapat ditambahkan pada area pintu, jendela dan ventilasi dimana akan membantu dalam mencapai insulasi panas. Di pabrik dan ruang pertemuan atap gedung sebaiknya dibuat lebih tinggi dimana akan mengurangi suhu di dalam gedung. Posisi tangku (furnaces) di pabrik harus ditempatkan jauh dari bagian lainnya dari pabrik. Bukaan harus disediakan pada tingkat yang lebih tinggi di dinding untuk menghilangkan udara panas.
Utilitas harus direncanakan sesuai dengan hal ini:
1. Tata Ruangan
2. Persyaratan Furniture
3. Pengelompokan
4. Sirkulasi
Tata Ruangan: Tata ruangan mengacu kepada proporsi panjang, lebar dan tinggi ruangan yang sesuai di gedung untuk mendapatkan manfaat maksimal dari dimensi minimum. Rasio panjang terhadap lebar harus 1,2 sampai 1,5. Jika hampir menyerupai area persegi banyak terbuang untuk pergerakan, sementara itu lebih dari 1,5, akan memberi efek 'terowongan'. Pintu untuk ruangan harus ditempatkan dengan benar sehingga utilitas dan privasi dapat tecapai dengan maksimal.
Lemari dan loteng harus disediakan untuk meningkatkan tata ruangan. Pemilihan warna yang tepat pada dinding dan lantai juga memberi efek lapang. Warna terang memberi efek lebih banyak ruang.
Persyaratan Furniture:
Dalam merencanakan perumahan, kantor, laboratorium, gedung rumah sakit, posisi dari pada furnitur yang dibutuhkan harus digambar untuk kemudian dibandingkan dengan dimensinya ruangan, posisi pintu, jendela, bangsal. harus terencana sempurna. Ketika merencanakan kamar asrama untuk dua siswa, mungkin perlu pintu terpusat sementara jika untuk tiga siswa, seharusnya mendekati ujung dinding depan. Posisi ranjang bayi, meja belajar dan lemari harus digambar pada sketsa ruangan yang direncanakan.
Dalam mendesain ruang tamu, posisi sofa, kursi, tv. show case dll harus digambar dan ukuran ruangan dan posisi pintu harus tetap. Ketersediaan daerah sirkulasi harus diperiksa. Dengan demikian kebutuhan furnitur mempengaruhi perencanaan bangunan secara utuh.
Pengelompokan:
Pengelompokan berarti penempatan berbagai ruangan di dalam gedung untuk kenyamanan pengguna berdasarkan kegunaannya. Ruang makan harus dekat dengan dapur, sementara ruang sanitasi seperti toilet dan wc harus jauh dari dapur, tapi dapat terjangkau dari kamar tidur. Contoh kasus perkantoran, bidang administrasi harus terletak terpusat pada gedung. Di pabrik - pabrik berbagai bagian berada sedemikian rupa sehingga produk bergerak dalam satu arah untuk akhirnya dirakit dengan mengeluarkan sedikit gerakan (energi). Sementara untuk bangunan tempat tinggal adalah pengelompokan ditujukan untuk mencapai kenyamanan, privasi dan efisiensi penghuni. Sementara dalam kasus bangunan lainnya, pengelompokan ditujukan untuk mencapai layanan secara ekonomis, sehingga sangat berhubungan dengan efesiensi penggunaan energi alami maupun energi mekanik.
Sirkulasi:
Sirkulasi artinya adalah ketersediaan ruang untuk pergerakan dari kamar ke kamar atau lantai ke lantai. Untuk Jalan lintasan, lobi, aula yang disediakan melayani sistem sirkulasi horizontal sementara tangga dan lift melayani sistem sirkulasi vertikal. Di dalam ruangan juga sebagiannya berfungsi untuk sirkulasi sementara beberapa bagian lainnya berfungsi untuk keperluan utilitas. Poin berikut harus dipertimbangkan dalam perencanaan sirkulasi:
1. Sirkulasi yang lurus.
2. Sirkulasi yang cukup memadai.
3. Sirkulasi yang cukup terang dan berventilasi.
4. Tangga harus mudah diakses oleh semua pengguna.
5. Layanan sanitasi harus memiliki akses untuk setiap pengguna melalui bagian lobi.
Persyaratan perencanaan bangunan harus melibatkan perencana yang matang, persyaratan perencanaan bangunan lainya yang sangat berdampak pada kenyamanan, efesinsi dan daya guna dari gedung juga harus memenuhi persyaratan berikut juga:
1. Kenyamanan sanitasi
2. Prospek
3. Keanggunan
4. Fleksibilitas
5. Privasi
6. Daya tahan terhadap api
7. Daya tahan terhadap guncangan (gempa)
8. Isolasi suara
9. Perlindungan dari rayap
10. Keamanan terhadap pencurian
11. Ekonomi
12. Ketersediaan ekspansi di masa depan.
Kenyamanan Sanitasi:
Kenyamanan sanitasi meliputi penyediaan kamar mandi, wc, urinals dll. Penyediaannya bukan hanya kebutuhan tapi juga persyaratan wajib. Fasilitas ini harus ditempatkan pada area yang dapat diakses oleh semua pengguna. Kemiringan lantai sanitasi yang sesuai harus diperhitungakan agar dapat mengalirkan air dengan mudah.
Prospek:
Nialai prospek sebuah gedung adalah kemampuan perencanaan dari penempatan pintu, jendela dan perabotan sehingga dapat menyembunyikan fitur bangunan yang tidak layak dipandang mata, sehingga menimbulkan tampak prospek dan menyenangkan terhadap bangunan tersebut.
Elegan:
Elegan (Aggun) berarti efek umum yang dihasilkan untuk tampilan dari luar. Nilai elegan tergantung pada posisi pintu, jendela, ventilator, chejjas, balkon, dll. Dimana elevasi harus menarik, lebar, tinggi dan proyeksi di gedung berkontribusi banyak terhadap nilai keanggunan bangunan. Taj Mahal adalah contoh yang terkenal dengan keanggunannya.
Fleksibilitas:
Aspek perencanaan flesksibilitas bangunan adalah ruangan yang dirancang untuk tujuan tertentu harus mungkin digunakan untuk tujuan lain, jika perlu.
Contoh:
• Sebuah ruang belajar dapat direncanakan untuk digunakan sebagai ruang tamu.
• Bila partisi portable dipasangkan antara ruang tamu dan ruang makan, dimungkinkan dapat memperluas ruang tamu atau ruang makan untuk fungsi keluarga, dengan cara melepas partisi.
• Jika akses terpisah diberikan ke halaman belakang dari dapur, maka halaman belakang bisa digunakan untuk fungsi makan malam.
Privasi:
Privasi satu ruangan dari ruangan lain dalam sebuah bangunan serta beberapa bagian dari bangunan tetangga dan dari jalanan harus direncanakan. Hal ini dipastikan dengan pengelompokan kamar yang tepat, penempatan pintu, jendela dan ventilator juga mempengaruhi privasi. Merencanakan pintu masuk pada posisi yang tepat juga memberikan kontribusi dalam memberikan privasi.
Daya Tahan Terhadap Api:
Sangat penting untuk diketahui bahwa beton dan batu (batu atau bata) memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap api sementara baja dan kayu memiliki ketahanan yang lebih rendah. Karena itu kurangi penggunaan baja dan kayu di dapur dan kamar mandi yang menggunakan pemanas listrik. Dapur harus diletakkan sedemikian rupa sehingga, jika api meyambar maka dapat diarahkan menjauh dari ruangan lainya oleh angin dan bukan ke arah ruangan lainya didalam bangunan. Pada gedung tinggi bertingkat, tangga harus mudah dijangkau dan selalu tersedia lebih dari satu unit.
Daya Tahan Guncangan (Gempa):
Didaerah tertentu yang rawan bencana gempa, terlebih pada daerah tektonik lempeng, sering sekali terjadi goncangan dari aktifitas lempeng. Hal ini dapat memberikan efek negatif terhadap bangunan. Dimana bila struktur bangunan terkena serangan oleh gempa dapat menimbulkan kerusakan yang sangat fatal.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk dapat meningkatakan daya tahan gedung terhadapa guncangan:
1. Denah yang sederhana dan simetris
Dari hasil beberapa peneliti menyimpulkan kerusakan akibat gempa menunjukkan pentingnya denah bangunan yang sederhana dan elemen-elemen struktur penahan gaya horisontal yang simetris. Struktur seperti ini dapat menahan gaya gempa lebih baik karena kurangnya efek torsi dan kekekuatannya yang lebih merata.
2. Bahan bangunan harus seringan mungkin
Sebaiknya menggunakan bahan bangunan yang ringan. Hal ini dikarenakan besarnya beban inersia gempa adalah sebanding dengan berat bahan bangunan. Sebagai contoh penutup atap genteng diatas kuda-kuda kayu menghasilkan beban gempa horisontal sebesar 3 x beban gempa yang dihasilkan oleh penutup atap seng diatas kuda-kuda kayu. Sama halnya dengan pasangan dinding bata menghasilkan beban gempa sebesar 15 x beban gempa yang dihasilkan oleh dinding kayu, sehingga sangat disarankan untuk menggunakan bata ringan atau kayu.
3. Membuat sistim struktur konstruksi untuk penahan beban yang memadai
Agar bangunan dapat menahan gempa, gaya inersia gempa harus dapat disalurkan dari tiap-tiap elemen struktur kepada struktur utama gaya honisontal yang kemudian memindahkan gaya-gaya ini ke struktur pondasi lalu ke tanah.
Penting diketahui bahwa struktur utama penahan gaya horizontal itu bersifat kenyal. Karena, jika kekuatan elastis yang dilampaui, keruntuhan getas yang tiba-tiba tidak akan terjadi, tetapi pada beberapa tempat tertentu terjadi kejenuhan struktur terlebih dulu.
Isolasi Suara:
Polusi suara dapat dikurangi dengan perencanaan bangunan yang sesuai. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi polusi suara adalah:
• Orientasi bangunan disesuaikan agar ruangan dijauhkan dari sisi jalan.
• Menggunakan blok berongga untuk dinding.
• Memasang automatic close door pada pintu dan jendela.
• Menggunakan langit-langit buatan yang dapat meredam suara hujan dari atap.
• Memasang tangki air pada bagian luar gedung.
• Memasang bantalan plastis pada peralatan MEP yang bergetar.
• Memegang pipa yang melewati dinding dan lantai dengan klip terisolasi.
Bangunan harus dilindungi dari serangan rayap, dapat dilakukan dengan cara:
• Memberi obat berbahan kimia pada bagian kayu dan batu saat konstruksi berlangsung.
• Menggunakan kayu dengan baik dan dirawat dengan baik di dalam gedung.
Keamanan Terhadap Pencurian:
Dengan menyediakan dinding yang lebih tebal, dengan menggunakan pintu dan jendela yang lebih kuat di dinding luar, keamanan terhadap pencurian meningkat. Menyediakan panggangan ke jendela dan jendela tambahan ke pintu adalah beberapa metode untuk meningkatkan keamanan. Alarm dipasang di dinding, atap juga meningkatkan keamanan bangunan.
Ekonomis:
Kenyamanan, keamanan dan daya tahan adalah prinsip dasar dalam perencanaan sebuah bangunan. Namun pemilihan bahan dan spesifikasi dari setiapa komponen harus maksimal atau dengan kata lain memilih nilai yang baik, sehingga biaya perawatan dapat diminimalkan.
Penyediaan Ekspansi Masa Depan:
Setiap bangunan harus direncanakan memiliki ketentuan yang sesuai untuk dapat di lakukan ekspansi di masa depan. Beberapa langkah yang diperlukan untuk itu adalah:
• Meningkatkan elevasi tanpa membongkar bagian manapun selama ekspansi di masa depan.
• Memperluas bangunan secara horisontal atau vertikal tanpa merusak bangunan yang ada.
• Memperbaiki lantai
Point-point diatas dapat dijadikan sebagai patokan untuk Anda dalam melakukan perencanaan bangunan. Sehingga dapat melakukan kontrol terhadap rencana bangunan, spesifikasi bahan dan alat, kenyamana, kemanan, elegan, daya tahan serta bernilai ekonimis dimasa sekarang dan dimasa mendatang.
Semoga informasi ini dapat membantu dalam perencanaan bangunan Anda. Bila Anda memiliki pertanyaan serta kritik kami siap untuk membantu Anda, dapat dilakukan dengan memberikan komentar dibawah atau mengirimkan surat elektronik melalui civilteknology@gmail.com
0 comments:
Post a Comment